Pernyataan di atas banyak diucapkan dalam berbagai event gerejawi menjelang dan pada saat NATAL. Realita teologisnya memang begitu. Tetapi dalam tataran praktik bergereja belum menjadi nyata. Akibatnya pernyataan itu hanya slogan.
Gereja Dan orang kristen perlu lebih banyak bertindak secara nyata, ketimbang berkata-kata tentang kenyataan. Ingat Yesus tidak memanggil kita untuk percaya, tetapi untuk mengikut Dia. Kita-kitab Injil menunjukan satu hal paling kuat dalam hidup Yesus, yakni BELA RASA. Yesus selalu berbuat sesuatu atas dasar BELA RASA.
Di Kisah Para Rasul 11:26 disebutkan bahwa para pengikut Yesus disebut KRISTENOS yang artinya Little Christ - Kristus Kecil - hidupnya adalah meniru Kristus. Kalau Kristus memberi hidup-nya bagi Dunia, bagi kita, lalu apa yang kita berikan kepada sesama, terutama yang hidup dalam kondisi minimum?

Di Gereja Presbyterian of Ireland ada tradisi liturgis bernama BOXING DAY. Itu jatuh tanggal 26 Desember. Satu Minggu sebelum Advent Pertama, Majelis Jemaat menyiapkan kotak celengan sebanyak jumlah KK. Selama Minggu Advent, setiap hari anggota keluarga memasukan kelebihan uang belanja ke dalam celengan itu. Nama kotak itu adalah CELENGAN PUASA ADVENTUS.
Tanggal 26 Desember tiap keluarga membawa kembali celengan itu ke Majelis Jemaat Uang terkumpul dibawa ke panti asuhan, jadi pemberian kepada anak Yatim. Natal benar- benar dihayati sebagai a moment of giving, not receiving.
Minggu 21 Desember 2025 adalah Minggu Adventus keempat. Walau sudah terlambat, toh kita masih bisa menjadikan perayaan ADVENTUS sebagai persiapan untuk menjadikan NATAL tahun 2025 sebagai a moment of giving, not only receiving. Kita masih bisa... Belum sepenuhnya terlambat. Buatlah sesuatu demi Kristus sehingga saudara-saudara kita yang berada dalam kondisi minimum merasakan Kebaikan Kristus secara nyata. Anak-anak di panti asuhan, janda dan yatim tetangga kita akan merasakan cinta kasih Allah secara lebih nyata melalui pemberianmu.
Pdt. Ebenheizer Nuban Timo
Ketua Umum
Sinode Am Gereja Protestan di Indonesia
Natal bukan hanya moment manusia menerima. Itu adalah juga waktu kita memberi.