Resensi Buku: "The Economics of Desire"

DANIEL M. BELL JR.

Resensi Buku: The Economics of Desire oleh Daniel M. Bell Jr.

Judul Buku : The Economics of Desire: Economic Theory and the Christian Understanding of the Human Person

Penulis : Daniel M. Bell Jr.

Penerbit : Wipf and Stock Publishers (2021)

Genre : Ekonomi, Teologi, Filsafat Sosial


Sinopsis

Daniel M. Bell Jr., seorang teolog dan ekonom, mengeksplorasi hubungan antara teori ekonomi modern dan konsep Kristen tentang kemanusiaan dalam buku The Economics of Desire . Buku ini mengajukan kritik tajam terhadap paradigma ekonomi neoklasik yang menggambarkan manusia sebagai homo economicus —makhluk rasional yang hanya berorientasi pada keuntungan material. Bell berargumen bahwa kerangka ini gagal memahami dimensi spiritual dan moral dari keinginan manusia. Dengan menggabungkan analisis ekonomi, filsafat, dan teologi Kristen, ia menawarkan alternatif berbasis etika Kristen yang menempatkan "keinginan untuk Allah" sebagai pusat aktivitas ekonomi.

Analisis Isi

  1. Kritik terhadap Ekonomi Neoklasik
    Bell menyoroti kelemahan ekonomi konvensional yang memisahkan keinginan manusia dari konteks moral dan spiritual. Ia menunjukkan bahwa asumsi
    homo economicus tidak hanya reduktif tetapi juga berpotensi merusak, karena mengabaikan kebutuhan manusia akan makna, hubungan, dan transcendensi.
  2. Teologi dan Ekonomi
    Mengutip pemikir seperti Thomas Aquinas dan John Calvin, Bell menegaskan bahwa keinginan manusia sejati adalah "keinginan untuk Allah" (
    desire for God ). Dalam perspektif ini, ekonomi tidak hanya tentang alokasi sumber daya, tetapi juga tentang bagaimana manusia mengekspresikan panggilan hidupnya melalui pekerjaan, konsumsi, dan relasi sosial.
  3. Etika Ekonomi Kristen
    Bell mengusulkan sistem ekonomi yang berakar pada prinsip kasih, keadilan, dan pelayanan. Ia menekankan bahwa pasar harus menjadi alat untuk memuliakan Allah, bukan tujuan akhir. Konsep seperti
    sabbath economics (ekonomi Sabat) dan gift economy (ekonomi pemberian) menjadi sorotan sebagai alternatif yang mengutamakan keberlanjutan dan solidaritas.
  4. Kasus Praktis
    Bell memberikan contoh konkret, seperti koperasi dan komunitas berbasis kepercayaan, yang berhasil mengintegrasikan nilai-nilai Kristen ke dalam praktik ekonomi. Ia juga mengkritik kapitalisme konsumtif yang mengubah keinginan manusia menjadi obsesi materialistis.

Kekuatan Buku

  • Interdisipliner yang Kuat : Bell berhasil menyatukan teori ekonomi, filsafat, dan teologi dalam narasi yang koheren.
  • Relevan dengan Isu Kontemporer : Buku ini menyentuh topik seperti ketimpangan sosial, eksploitasi lingkungan, dan krisis makna dalam masyarakat modern.
  • Dasar Teologis yang Kuat : Bagi pembaca Kristen, buku ini memberikan kerangka berpikir untuk memahami ekonomi sebagai bagian dari iman.

Kritik dan Kelemahan

  • Terlalu Berfokus pada Kristen : Meski menawarkan wawasan mendalam, pendekatan Bell mungkin kurang inklusif bagi pembaca non-Kristen.
  • Minim Solusi Praktis : Meski memberikan contoh kasus, buku ini lebih banyak berbicara tentang prinsip daripada langkah konkret untuk mereformasi sistem ekonomi global.
  • Kompleksitas Isu : Pembaca awam mungkin kesulitan memahami bagian yang sarat istilah teologis dan ekonomi.

Kutipan Menarik

"Ekonomi bukanlah ilmu yang netral, melainkan cerminan dari keinginan kita yang terdalam. Jika kita menginginkan Allah, ekonomi kita akan mencerminkan kerinduan itu."

Kesimpulan

The Economics of Desire adalah bacaan wajib bagi mereka yang tertarik pada persimpangan iman dan ekonomi. Bell tidak hanya mengkritik sistem ekonomi modern tetapi juga mengajak pembaca untuk mereimaginasikan pasar sebagai ruang di mana keinginan manusia untuk keadilan, kasih, dan Allah ditempatkan di pusat. Meski kurang dalam solusi praktis, buku ini berhasil memprovokasi pemikiran tentang bagaimana ekonomi bisa menjadi alat transformasi spiritual.

Rating : 4.5/5

Rekomendasi : Cocok untuk akademisi, aktivis sosial, dan umat beriman yang ingin memahami hubungan antara teologi dan ekonomi.

Catatan Penutup : Buku ini mengingatkan kita bahwa ekonomi bukan sekadar angka dan grafik, tetapi cermin dari hati manusia. Bell mengajarkan bahwa untuk mengubah sistem, kita harus mulai dengan mengubah keinginan kita.



Masuk untuk meninggalkan komentar