
Judul: Faith In The Age Of AI: Navigating the Intersection of Technology and Spirituality
Penulis: Dan Scott
Penerbit: Eleison Press
Tahun Terbit: 2023
Genre: Non-Fiksi (Agama, Teknologi, Etika)
Pendahuluan
Di era di mana kecerdasan buatan (AI) mengubah tatanan sosial, budaya, dan ekonomi, pertanyaan tentang peran agama dalam masyarakat teknologis menjadi semakin mendesak. Dalam buku Faith In The Age Of AI , Dan Scott—seorang penulis yang menggabungkan latar belakang teologi dan teknologi—menyelami kompleksitas hubungan antara iman dan AI. Buku ini tidak hanya menganalisis tantangan yang ditimbulkan oleh AI terhadap keyakinan religius tetapi juga menawarkan kerangka kerja untuk memahami bagaimana agama dapat beradaptasi dan berkembang di tengah revolusi digital.
Ringkasan Konten
Scott membagi buku ini menjadi tiga bagian utama:
- Sejarah dan Konteks : Ia menelusuri interaksi historis antara agama dan teknologi, mulai dari percetakan Gutenberg hingga era internet, untuk menunjukkan bahwa agama selalu berevolusi bersama kemajuan teknologi.
- Tantangan AI terhadap Iman : Bagian ini membahas isu-isu seperti etika AI, konsep "jiwa" dalam mesin, dan bagaimana AI mengubah praktik keagamaan (misalnya, chatbot untuk konseling spiritual atau algoritma yang memprediksi tren keagamaan).
- Masa Depan Agama di Dunia AI : Scott mengeksplorasi potensi sinergi antara AI dan agama, termasuk penggunaan AI sebagai alat untuk pendalaman spiritual, serta pentingnya prinsip etis yang berakar pada nilai-nilai religius.
Analisis dan Kekuatan Buku
- Pendekatan Interdisipliner : Scott berhasil menggabungkan teologi, filsafat, dan ilmu komputer dalam narasi yang koheren. Contohnya, ia menggunakan karya filosof seperti Teilhard de Chardin untuk mempertanyakan apakah AI bisa memiliki kesadaran spiritual.
- Kontekstualisasi Global : Berbeda dari buku sejenis, Scott tidak hanya fokus pada agama Abrahamik (Kristen, Islam, Yahudi) tetapi juga menyentuh perspektif Hindu, Buddha, dan penganut spiritualitas sekuler.
- Kasus Nyata : Buku ini kaya dengan contoh konkret, seperti penggunaan AI oleh Gereja Katolik untuk menganalisis kitab suci atau aplikasi meditasi berbasis algoritma yang dipengaruhi Buddhisme.
- Tone yang Seimbang : Scott menghindari sikap alarmis atau utopis. Ia mengakui potensi AI untuk memperkuat inklusivitas agama (misalnya, akses terhadap teks suci bagi penyandang disabilitas) sekaligus mengkritik risiko komodifikasi spiritualitas.
Kritik dan Kelemahan
- Kedalaman Teknis Terbatas : Meski topiknya kompleks, pembahasan teknis AI terkadang terasa dangkal. Pembaca dengan latar teknologi mungkin menginginkan analisis lebih mendalam tentang dampak algoritma pembelajaran mesin pada teologi.
- Solusi yang Terlalu Umum : Rekomendasi Scott tentang "etika berbasis nilai agama" seringkali terlalu abstrak. Lebih banyak contoh kebijakan konkret dari institusi keagamaan akan memperkuat argumennya.
- Perspektif Non-Barat yang Kurang : Meski menyebut agama Timur, diskusi tentang bagaimana AI memengaruhi praktik keagamaan di Asia atau Afrika masih terbatas.
Gaya Penulisan
Scott menulis dengan jelas dan mudah diakses, menjadikan buku ini cocok untuk pembaca umum maupun akademik. Ia menggunakan analogi sehari-hari (misalnya, membandingkan algoritma rekomendasi Netflix dengan cara kitab suci ditafsirkan) untuk menjelaskan konsep kompleks. Namun, beberapa bab terasa repetitif, terutama dalam mengulang argumen tentang urgensi dialog antaragama dan teknologi.
Kontribusi dan Relevansi
Faith In The Age Of AI adalah kontribusi penting dalam diskursus tentang teknologi dan humanitas. Scott tidak hanya menyoroti risiko, tetapi juga optimisme bahwa agama dapat menjadi penyeimbang dalam era otomatisasi. Buku ini wajib dibaca bagi pemimpin agama, pengembang teknologi, dan siapa pun yang tertarik pada masa depan spiritualitas di dunia digital.
Kesimpulan
Dengan kombinasi analisis mendalam, contoh relevan, dan nada yang inklusif, Faith In The Age Of AI berhasil menjadi panduan kritis untuk memahami salah satu isu paling mendesak abad ini. Meski memiliki kelemahan dalam kedalaman teknis dan solusi praktis, buku ini layak direkomendasikan sebagai bacaan esensial bagi siapa saja yang ingin menjembatani iman dan masa depan teknologi.
Rating: 4/5
Resensi Buku: "Faith In The Age of AI"